Metro, Sanggau | Anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi Partai NasDem, Yessy Melania mendukung petani milenial perbatasan Entikong dalam ekspor komoditi pertanian.
Hal tersebut disampaikan Yessy Melania pada kegiatan akselerasi ekspor komoditi pertanian dalam rangka pencapaian Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) di Entinkong, Kamis (2/12).
Yessy Melania mengatakan, “sebagai masyarakat perbatasan, anak muda dan petani Kabupaten Sanggau harus berani mengakselerasi produk komoditi pertanian sebagai komoditi ekspor”
Komoditi strategis pertanian perbatasan mulai dari olahan CPO, Coconut Kering, Serabut Kelapa, Olahan Kelapa Sawit, Pinang, Lada, Jamur, Karet dan yang lainnya harus didorong untuk diolah menjadi produk ekspor unggulan.
“Jangan takut !. Saya datang untuk memastikan Dinas, DPRD, Pemprov, dan Balai Karantina untuk berkolaborasi dan memfasilitasi petani muda agar bisa ekspor”. Kata Yessy Melania.
Dengan harapan ada peningkatan ekonomi untuk kesejahteraan petani, jangan lagi jatuh pada tengkulak dan pengusaha dari luar daerah.
“Kemampuan dasar itu memang harus dimiliki petani. Namun kedepan, harus ada pelibatan teknologi dan alat pertanian modern untuk petani milenial”. Ujarnya.
Yessy Melania juga mengapresiai Nilai Tukar petani (NTP) di Kalimantan Barat yang mencapai 137 diatas NTP Nasional.
“Tentu semua tidak lepas dari kerja keras Kementerian Pertanian dan seluruh petani Kalimantan Barat”. Ucapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Pontianak, Amir Hasanudin mengatakan, “akselerasi ekspor komoditi pertanian dalam rangka pencapaian Gratieks di Kalbar merupakan langkah Mentan, Syahrul Yasin Limpo dalam rangka mensejahterakan petani dan memberikan sumbangsih ekonomi bagi negara dari sektor Pertanian”…
“Ekspor komoditi pertanian di Kalbar sudah sangat banyak namun kedepan harus terus ditingkatkan. Sekaligus memastikan kesejahteraan petani”. Kata Amir Hasanudin.
Tercatat sesuai laporan dalam sistem IQFAST Badan Karantina Pertanian di Perbatasan TA 2019 sebanyak 104 komoditi pertanian. Dengan nilai ekonomi ekspor 1,3 triliun rupiah. TA 2020 sebanyak 315 miliar rupiah dengan 81 komoditi ekspor.
“Tentu harapannya kedepan setelah bimtek ini, nilai ekspor dan komoditinya bisa ditingkatkan. Petani milenial semakin berdaya dan maju”. Ujarnya.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau, Syafirmansyah mengatakan, Sanggau memiliki potensi perkebunan dan pertanian yang sangat besar.
“Komoditi ekspor dari sanggau sudah dikenal diberbagai negara. Seperti, Walet, Durian, Lada, Pinang, Cangkang Kelapa Sawit, Karet, dan yang lainnya”. Ungkap Syafirmansyah.
Menurutnya, saat semua sektor jatuh karena pandemi Covid-19. Sektor Pertanian tumbuh positif. Nilai tukar petani Kalbar mencapai 137. Artinya, kesejahteraan petani ditengah pandemi meningkat.
“Besarnya potensi pertanian di Sanggau, kedepan tidak hanya 3 kali lipat ekspor bahkan jauh lebih banyak lagi. Komitmen dinas juga akan mendukung petani milenial untuk penyiapan produk yang berkualitas”. Janji Syafirmansyah.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut beberapa kelapa OPD Kabupaten Sanggau, Anggota DPRD Kabupaten Sanggau dari NasDem, Kepala Bea dan Cukai Kabupaten Sanggau dan beberapa Tamu undangan dan kelompok tani.[] Ade Shalahudin.
[…] Yessy Melania menjelaskan, bantuan bibit ikan lele ini merupakan kolaborasi Anggota Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ia berharap bantuan tersebut bisa memberikan dampak ekonomi bagi kalangan civitas akademika STKIP dan stakeholder yang ada di Kabupaten Melawi. […]
[…] Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang berkesempatan menjalankan studi banding di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan (P4S) Petani Muda Keren pada Minggu […]
[…] Yessy Melania mendorong BPDPKS agar memberikan alokasi yang baik terhadap dukungan pengembangan SDM dan sarana prasarana perkebunan kelapa sawit. […]