METRO, KALBAR – Banjir melanda dua wilayah Kecamatan di Kabupaten Melawi yaitu, Kota Baru (Kecamatan Tanah Pinoh) dan Tanah Pinoh Barat, Senin (9/5). Banjir terjadi sekitar pukul 06.00 wib.
Diperkirakan tinggi debit air mencapai 10 hingga 80 cm. Sejumlah rumah warga yang berada di pesisir sungai Cina dan Sungai Pinoh terendam banjir.
Melihat kondisi ini, Kapolsek Kota Baru Ipda Aditya Jaya Laksana Maulana, S. Tr. K beserta anggotanya dan Bhabinsa dari Koramil Kota Baru melaksanakan patroli untuk melakukan monitoring banjir di dua Kecamatan tersebut.
Kapolres Melawi AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto, S.I.K menyampaikan, akibat banjir tersebut banyak rumah warga yang terendam banjir. Sehingga warga harus mengevakuasi kendaraan seperti sepeda motor ketempat yang lebih tinggi.
Baca Juga: Lomba Dragon Boat Resmi Dibuka Bupati Melawi Dalam Rangka Perayaan Idul Fitri 1443 H
“Melalui Polsek Kota Baru kami turut membantu mengevakuasi kendaraan warga, hingga membantu mengevakuasi barang-barang milik warga ketempat yang aman” jelas Sigit.
“Kami juga menyediakan lahan parkir di Mapolsek Kota Baru untuk penitipan kendaraan warga terdampak banjir agar aman” imbuh Sigit.
Terpisah, Kapolsek Kota Baru, Ipda Aditya juga menjelaskan sekitar puluhan Desa yang berada di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Tanah Pinoh dan Tanah Pinoh Barat yang terendam banjir.
Baca Juga: Polsek Menukung Ajak Warga Tingkatkan Disiplin Prokes Covid-19
“Dikecamatan Tanah Pinoh ini ada 4 Desa yang terendam banjir, yaitu Desa Suka Maju, Desa Batu Begigi, Desa Loka Jaya dan Desa Tanjung Gunung. Sedangkan, di Kecamatan Tanah Pinoh Barat sedang dilakukan pendataan oleh personel yang bergerak kelokasi-lokasi banjir” ungkap Aditya.
“Seluruh anggota kami kerahkan untuk membantu mengevakuasi barang-barang berharga milik warga” terangnya.
Aditya juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu mengawasi kegiatan bermain anak-anaknya dalam kondisi banjir saat ini.
Baca Juga: Menghindari Penumpukan, PT. ASDP Lakukan Strategi Rekayasa Arus Utama Balik Lebaran 1443 H
“Kepada orang tua agar mengawasi anak-anaknya dalam situasi banjir begini. bila perlu melarang anak-anaknya untuk bermain air atau mandi untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan” imbaunya.
Aditya juga mengingatkan kepada masyarakat agar memastikan instalasi listrik dan keamanan rumah.
Baca Juga: Usai Presiden Resmi Larang Ekspor Migor, Asosiasi Petani Sawit Keluhkan Turunnya Harga TBS
Sumber: Humas