KALBAR, metroindonesia.id – Pemerintah Kabupaten Melawi terus berupaya melakukan percepatan, pencegahan, dan penanggulangan stunting.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui rembuk stunting dalam rangka intervensi penurunan stunting terintegrasi tingkat Kabupaten Melawi tahun 2022 yang dilaksanakan di Hotel Cantika Nite & Day Nanga Pinoh, Jumat (24/6).
Kegiatan dibuka langsung oleh Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa, didampingi oleh Wakil Bupati Melawi, Drs. Kluisen, Sekretaris Daerah, Drs. Paulus, Kapolres Melawi, LO Kodim 1205/Sintang, Kepala Bappeda Sintang, Kartiyus sebagai narasumber,
Baca Juga: Sambut HUT Bhayangkara Ke-76, Polres Melawi Menggelar Sejumlah Kegiatan
Turut hadir para Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Melawi, Tim Penggerak PKK, Gabungan Organisasi Wanita, Forum Anak Daerah, Wahana Visi Indonesia, dan USAID ERAT
Drs. Kluisen yang juga sebagai Ketua Panitia Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten dalam laporannya mengatakan Pemerintah Kabupaten melaksanakan aksi 3 (tiga), yaitu rembuk stunting dari 8 (delapan) aksi percepatan, pencegahan, dan penurunan stunting terintegrasi.
“Rembuk stunting merupakan langkah penting yang harus dilakukan Pemkab Melawi untuk memastikan pelaksanaan kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor atau lembaga non pemerintah dan masyarakat” ungkapnya.
Baca Juga: H. Dadi Serahkan Langsung Bantuan 3 Unit Mobil Kepada 3 BUMDes
Kluisen juga mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah untuk membangun kerjasama lintas sektor guna menyusun rekomendasi perencanaan pembangunan dalam rangka penurunan angka stunting.
“Hari ini kita akan menyusun langkah-langkah upaya percepatan penurunan stunting melalui penetapan kebijakan program kegiatan masing-masing OPD terhadap intervensi penurunan stunting” terangnya.
Sementara itu, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa dalam sambutannya mengatakan stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia, oleh karena itu permasalahan stunting menjadi salah satu fokus pemerintah saat ini dan menjadi program prioritas nasional.
Baca Juga: Kapolda Kalbar Pimpin Langsung Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Kapuas 2022
Menurutnya, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.
“Ketiga unsur ini membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat untuk bekerja sebagai dimensi yang memperkuat gerak proses dan pencapaian tujuan intervensi penurunan stunting di Indonesia, khususnya di Melawi”, jelasnya.
Lebih lanjut, Bupati menerangkan angka stunting pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 6,2 % dari tahun 2020. Menurutnya, ada 9 (Sembilan) kecamatan yang berhasil mengalami penurunan, dan 2 (dua) kecamatan masih mengalami kenaikan angka stuntingnya.
Baca Juga: AKBP Sigit Pimpin Langsung Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Kapuas 2022
“Walaupun tahun 2021 kita berhasil menurunkan angka stunting sebesar 6,2 %, namun prevalensi stunting kita masih sangat tinggi di Kalimantan Barat. Hal inilah yang perlu diperhatikan agar angka stunting semakin menurun, salah satunya perlu dilakukan langkah intervensi melalui 8 aksi yang salah satunya dengan melaksanakan rembuk stunting ini”, ungkapnya.
Bupati berharap melalui kegiatan rembuk stunting ini akan semakin terjalin kerjasama lintas sektor guna menyusun rekomendasi perencanaan pembangunan yang diperlukan dalam mendukung dan mendorong penurunan angka stunting.
Menutup sambutannya, Bupati meminta seluruh OPD terkait dan pihak lainnya yang terlibat agar dapat membangun komitmen bersama dalam menurunkan angka stunting serta segera menentukan lokus dan mengusulkan target lokus penurunan stunting di Kabupaten Melawi tahun 2023.
Sumber: Humas
[…] Baca Juga: Pemkab Melawi Gelar Rembuk Stunting 2022 […]
[…] Baca Juga: Pemkab Melawi Gelar Rembuk Stunting 2022 […]
Komentar ditutup.