MELAWI-KALBAR, Metroindonesia.id – Wakil Bupati Melawi, Drs. Kluisen membuka secara resmi kegiatan rapat pembentukan dan evaluasi jejaring skrinning layak hamil, ANC, dan stunting di Kabupaten Melawi, yang dilaksanakan di Aula pertemuan Hotel Rajawali Nanga Pinoh, Selasa (28/11).
Drs. Kluisen mengatakan masih tingginya angka stunting di Melawi saat ini menjadi perhatian besar Pemerintah Daerah untuk segera dilakukan penanganan dan pencegahannya karena menimbulkan dampak jangka panjang pada anak.
“Dalam penanganan stunting, Pemkab Melawi perlu melaksanakan upaya preventif sampai rehabilitatif. Pelayanan kesehatan sangat penting dilakukan mulai dari pranikah, hamil, sampai tumbuh kembang bayi dalam rangka mendukung penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting,” ungkapnya.
Kluisen menambahkan masih ada calon pengantin dan panjang usia subur perempuan yang bermasalah dengan kesehatan dan beresiko jika hamil. Perlu dilakukan perencanaan kehamilan atau skrinning layak hamil sehingga dapat menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat.
“Pemahaman ini perlu disampaikan kepada para calon pengantin, ibu hamil dan ibu melahirkan agar bayinya tumbuh sehat. Saya harap para kepala puskesmas, kepala KUA, bidan koordinator, dan para tenaga kesehatan dapat menyampaikannya kepada masyarakat tentang pentingnya skrinning layak hamil dan ANC,” pintanya.
Dikatakan Kluisen, rapat pembentukan dan evaluasi ini merupakan salah satu upaya dan tangunggungjawab Pemkab Melawi melalui Dinas Kesehatan dalam mewujudkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi semua masyarakat, termasuk kesehatan masa sebelum hamil.
“Ini merupakan wujud tekad kita bersama untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Melawi. Semoga melalui kegiatan ini terbentuk suatu alur pelayanan terhadap calon pengantin serta penandatanganan kesepakatan terkait pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin dan pasangan usia subur sebagai bentuk kolaborasi dengan stakeholder terkait,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi Rianto, dalam laporannya mengatakan tujuan dilaksanakan kegiatan pembentukan dan evaluasi jejaring skrinning layak hamil, ANC, dan stunting adalah untuk mengoptimalkan jejaring skrinning pada calon pengantin dan ibu hamil dalam pelayanan kesehatan.
“Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi saat ini masih tergolong tinggi, termasuk prevalensi stunting. Dan ini menjadi isu penting, karena bayi merupakan salah satu kelompok rentan terhadap gangguan kesehatan maupun penyakit. Untuk itu, kesehatan bayi wajib dipantau untuk memastikan kesehatannya secara optimal,” ungkapnya.
Rianto mengatakan pentingnya peran stakeholder dalam upaya penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting di Kabupaten Melawi sehingga perlu membentuk dan mengevaluasi jejaring skrinning layak hamil, ANC, dan stunting.
“Kegiatan ini diikuti oleh Kepala KUA se-Kabupaten Melawi, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Melawi, Bidan Koordinator se-Kabupaten Melawi, dan pemuka agama,” tutupnya.
[…] Perlindungan Anak, Dra. Hj. Marniyati dalam laporannya menyampaikan pengukuran dan publikasi angka stunting merupakan upaya untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan puskesmas, […]
Komentar ditutup.