Cibinong I metroindonesia.id – Wartawan yang akan meliput kegiatan Opening Ceremony UMKM Juara Kabupaten Bogor di Gedung Sekda 1 Pemkab Bogor mendapat perlakuan Diskriminasi oleh panitia pelaksana.
Kegiatan yang terkesan tertutup bagi wartawan ‘umum” (non kemitraan / Diskriminasi ) serta tidak mendapatkan informasi lengkap terkait anggaran yang dipergunakan pada kegiatan acara , sebagaimana kode etik jurnalistik pasal 3 ” wartawan Metro Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah”
yang hendak meliput, pasalnya acara yang berlangsung di Gedung Sekda 1 Pemkab Bogor, panitia kegiatan nampak terkesan enggan menjumpai wartawan, bahkan Ketua Pendampingan UMKM Juara Kab Bogor bersama Koordinator acara yang mengaku dari perwakilan Provinsi, sempat menolak dikonfirmasi dan saling lempar narasumber sebagai pelaksana kegiatan, meski pada akhirnya menjawab secara non objektif kegiatan pada awak media saat di jumpai di sela acara tersebut
Koordinator program kegiatan UMKM Juara, Sarif, awalnya Ia nampak enggan dikonfirmasi terkait program kegiatan UMKM Juara Kabupaten Bogor, namun hanya menyebutkan dirinya sebagai Koordinator di acara tersebut.
“Liputan, tadi juga sudah ada yang liput dari kami, maaf ya. Kita baru mulai di open Ceremony aja sih, kita penugasan dari provinsi,”ujar Sarif, Selasa (30/5/23).
Sementara itu, Ketua pendamping UMKM Juara Kabupaten Bogor, Dewi Sartika mengakui bahwa dirinya sebagai ketua pendamping, hanya sebatas mendampingi para peserta UMKM.
“Soal Anggaran (program kegiatan) saya tidak tahu, nanti tanyakan ketua koordinator panitia kita. Kegiatan UMKM Juara, sekarang kita tuh seremoni program UMKM juara,” ujar Dewi, enggan menyebutkan biaya akomodasi dan makan minum di kegiatan program pendampingan UMKM Juara, ditemui saat selesai acara.
Terkesan dirahasiakan, Dewi enggan menyebut anggaran biaya kegiatan yang dilaksanakan di gedung sekda1 tersebut, Ia hanya mengarahkan hal itu (anggaran program UMKM) kewenangan Dinas UMKM yang menjawabnya.
Masih di acara tersebut, wartawan yang mendapat perlakuan Diskriminasi menapat informasi dari salah satu peserta yang berhasil dikonfirmasi awak media saat ditemui diluar gedung acara Ia menyayangkan sikap panitia penyelenggara acara, alasan dia, selain waktu acara melebihi jadwal jam undangan yang semestinya selesai jam 12 siang, namun acara berlangsung sejak pagi hingga jam 3 sore, Ia pun tak mendapat makan siang dari panitia seperti peserta lainnya, selain itu, peserta juga dianjurkan untuk membuka rekening yang disediakan dari salah satu Bank sponsor UMKM Juara.
- Stop perlakuan Diskriminasi terhadap jurnalis
“Undangannya sih dari pagi sampe jam 12 siang, cuma ini jam 2 belum beres juga, ini yang usaha bisa rugi waktu ninggalin usahanya, mana belum makan siang, Ini gimana panitianya ya?”, kata salah satu peserta (tak mau disebut nama-red) mendampingi keluarganya hingga acara berakhir.
Tak direspon konfirmasi dengan baik oleh Panitia acara UMKM, awak media yang merasa mendapat perlakuan Diskriminasi mendatangi kantor Dinas UMKM hendak mencari penjelasan dari pihak yang berwenang yakni Dinas UMKM terkait kegiatan ceremony UMKM di gedung sekda 1 tersebut, namun di kantor Dinas, Kadis UMKM tak dapat ditemui dikantornya. pesan what sapp pun terkirim tidak di buka.
Dengan kejadian tersebut, para wartawan berharap kepada stake holder untuk tidak lagi melakukan sikap Diskriminasi semua jurnalis memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, bukan karena kedekatan semata[] Richard P