Metro, Jakarta – Janji 100 hari kerja Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersama juru bicara Teguh Hari Prihatono dalam diskusi dengan tema “apakah sece.,pat jet tempur”
Selain juru bicara kementerian ATR/BPN, panitia juga menghadirkan narasumber dari Komisi II DPR RI Riyanta, SH dan Effendi Ghazali sebagai narasumber dibidang. komunikasi.(24/9)
Banyaknya persoalan, dan bagaimana mengatasi sepak terjang mafia tanah di tanah air, Teguh Hari Prihatono menyampaikan “dalam satu hari bisa ribuan kasus masuk terkait urusan tanah, dan itupun belum termasuk kasus tanah yang belum terselesaikan” ujarnya.
untuk memenuhi Janji 100 hari kerja, dari beberapa peserta yang hadir juga menyampaikan beberapa perkara, dimana pihak BPN selalu melepas tanggung jawab, sementara sertifikat tanah merupakan hasil produk ATR/BPN.
Persoalan tanah yang disampaikan peserta di antaranya l, tanah yang terletak di Jl. DI. Panjaitan No. 1 Jakarta Timur, Tanah di area Sentul City Kabupaten Bogor dan pembebasan lahan untuk mesjid Agung Payakumbuh di tanah Pusaka Tinggi milik suku Sikumbag yang terletak di Kel. Pakan Sinayan Kota Payakumbuh Sumbar yang diduga pembebasan tidak sesuai prosedur.
Kepada peserta yang hadir, Hari berjanji akan mengundang Kanwil ATR/BPN Jawa Barat pada diskusi berikut, termasuk kepala ATR/BPN Kabupaten Bogor.
Di tempat terpisah, Asesor LSP Pers Indonesia – BNSP A. Rachman memberi tanggapan “Wartawan Indonesia tidak akan pernah dapat mempublikasikan sesuai kode etik jurnalistik pasal 3, tentang kebenaran informasi ketika setiap kantor ATR/BPN selalu memberi jawaban Warkah bukan informasi publik, jika ingin dibuka, bersidang dulu di pengadilan”.
Diskusi Janji 100 hari kerja kembali rakan di gela pada 26 September 2022 di Kantor Para Syndicate Kebayoran baru dengan tema “memberantas mafia tanah dan janji Reforma Agraria” Red.