Metro, Medan – Mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia beranggapan pengabdian kepada bangsa dan negara merupakan pahlawan tanpa jasa.
Hal berbeda ketika salah seorang karyawan RS Adam Malik yang sejak tahun Pandemi sampai sekarang masih terus berjuang memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat kini pengabdian mereka berbayar Rp 20.000 – Rp 30.000 / bulan.
Kepada metroindonesia.id, karyawan RS. Adam Malik menyampaikan rasa kecewa atas kebijakan Dirut, RS Adam Malik menerapkan parkir berbayar di lingkungan Rumah Sakit.
Pembayaran dengan menggunakan kartu elektronik dijual seharga Rp 30.000,- /bulan untuk kendaraan mobil dan Rp 20.000,- untuk kendaraan motor yang memberangkatkan bagi karyawan yang bekerja di RS Adam Malik.
Tampak banyak kendaraan milik karyawan RS Adam Malik yang enggan dipungli dan lebih memilih parkir di pinggir jalan sekitar RS Adam Malik yang dapat mengundang tindak kejahatan.
Menurut narasumber metroindonesia.id, “punggutan yang ada di lingkungan RS Adam Malik belum masuk daftar Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP) atau Retribusi Daerah, lalu masuk ke rekening siapa uang parkir” jelasnya.[]
[…] pendataan, kelengkapan berkas hingga pengajuan ke Bank. Saya sedih saat adanya informasi dugaan pungli sampai terdengar pak Walikota. Secara pribadi, saya sangat malu, karena informasi yang disampaikan […]