Beranda KALBAR Lembaga Adat Pasak Sebaju Minta Eddy Hartono Tanuwijaya Menarik Kembali Oknum Ormas TBBR Dari Desa Kebebu

Lembaga Adat Pasak Sebaju Minta Eddy Hartono Tanuwijaya Menarik Kembali Oknum Ormas TBBR Dari Desa Kebebu

0
Lembaga Adat Pasak Sebaju Minta Eddy Hartono Tanuwijaya Menarik Kembali Oknum Ormas TBBR Dari Desa Kebebu
Foto: Syahrudin, Ketua Adat Pasak Sebaju, Desa Kebebu.
78 / 100
KALBAR MELAWI, Metroindonesia.id – Ketua Lembaga Adat Desa Dusun Sebaju, Desa Kebebu, Syahrudin meminta kepada Eddy Hartono Tanuwijaya agar menarik kembali sejumlah oknum ormas Tariu Borneo Bangkule Rajank (TBBR) Kabupaten Melawi yang membuat warga Desa Kebebu merasa resah dan terancam.

Hal tersebut disampaikan Syahrudin usai mengikuti musyawarah adat untuk membahas persoalan yang sama pada Kamis, 25 April 2024 di Kantor Desa Kebebu. Ia mengatakan sudah menyampaikan keresahan masyarakat tentang keberadaan oknum ormas tersebut kepada Kepala Desa.

“Sebelumnya juga kita sudah membuat kesepakatan agar tidak ada pihak luar yang terlibat konflik antara (PT IMP) PT Infinitas Merah Putih dengan Eddy Hartono Tanuwijaya soal perebutan lahan sawit. Silahkan kedua belah pihak menyelesaikan secara hukum  tanpa membuat keresahan warga desa,” ujar Syahrudin saat diwawancari pada 25 April 2024.

Syahrudin juga mengatakan dengan kehadiran sejumlah oknum ormas TBBR tersebut tidak meminta izin kepada pemerintah Desa Kebebu, justru membuat warga takut untuk beraktivitas berkebun karena sejumlah oknum tersebut membawa Mandau dan sumpit.

“Jumlahnya sekitar 50 sampai 60 orang dan kami tidak mengenal mereka dan mereka juga membawa Mandau dan sumpit yang membuat warga Desa Kebebu, khususnya warga Dusun Sebaju takut dan merasa terancam,” ungkapn ketua adat Pasak Sebaju ini.

Syahrudin juga berharap kepada Pemerintah Desa agar menindaklanjuti hasil pertemuan ini dengan pihak-pihak terkait agar segera diselesaikan dan tidak berlarut-larut.

“Akibat dari permasalahan ini aktifitas ekonomi warga terganggu. Warga yang masih memiliki kebun karet takut untuk pergi ke kebun untuk mengambil getah karet, terutama ibu-ibu. Harapan saya persoalan antara PT IMP dan Eddy Hartono segera dapat diselesaikan agar tidak memicu persoaln baru di masyarakat,” harap  Syahrudin mengakhiri wawancara.