Beranda HUKUM Tipikor Siapa Pemeran Utama Penentu Pemenang Proyek Nilai Besar ?

Siapa Pemeran Utama Penentu Pemenang Proyek Nilai Besar ?

231
2
83 / 100
Metro Bogor Raya – Siapa pemeran utama dalam tentukan pemenang proyek, dikutip dari www.metropolitan.id 26 Agustus 2022 dengan judul PT Jaya Semanggi Engineering harus kembalikan Rp 13.2 miliar berdasarkan hasil temuan BPK .

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Katarina kepada media metropolitan.id.

Hal tersebut menjadi pertanyaan publik siapa pemeran utama  yang disampaikan kepada metroindonesia.id ketika membaca media republika.co.id dengan judul Kejari Kabupaten Bogor Temukan Mark Up Pembangunan RSUD Parung (30/8).

Dalam siarannya Kepala Kejari Agustian Sunaryo menyampaikan “pertama akibat Mark harga sekitar Rp 13.8 miliar ” berbeda dengan keterangan Kadis Kesehatan Mike Katarina Rp 13.2 Miliar terdiri atas keterlambatan pekerjaan Rp 10.2 miliar, kelebihan bayar atas voleme pekerjaan Rp 2.96 miliar dan kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan Rp 42 .8 juta.

Dari beberapa sumber, diperoleh informasi adanya dugaan persaingan usaha, rekayasa dan maladministrasi yang dilakukan secara sistematis secara bersama sama pada pelaksanaan proses tender untuk memenangkan PT JSE cabang Medan.

Siapa Pemeran

Indikasi perbuatan melawan hukum berdasarkan informasi surat penawaran yang diajukan PT JSE cabang Medan pada tanggal 1 Juni 2021 sementara pengumuman akan dilaksanakan tender pada 25 Juni 2021, pantas Anni Bersari Kristina selaku Pejabat Pembuat Komitmen sulit untuk di wawancara oleh awak media.

Siapa pemeran utama dalam rekayasa lolosnya verifikasi PT JSE ? Janji Kadis untuk memotong pembayaran PT JSE Cabang Medan sebaiknya dipublikasikan berapa total pembayaran yang diterima, oleh PT JSE cabang Medan atau masuk ke rekening PT JSE cabang Surabaya.

Siapa Pemeran

Sementara dari keterangan Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan pada keterangan pers melalui rakyatbogor.net (31/8) menyatakan “Terkait proyek pembangunan RSUD Bogor Utara, kami percayakan kepada LHP BPK Perwakilan Jawa Barat, dimana terjadi kelebihan bayar sebesar Rp2,9 miliar dan sanksi denda yang harus dibayarkan Rp10,2 miliar,” ungkap Iwan kepada wartawan, Selasa (30/8/2022).

Dari analisis redaksi metroindonesia.id siapa pemeran utama yang   diduga memiliki  modus yang serupa pada pengerjaan proyek proyek bernilai besar lainnya dan meminta kepada Plt. Bupati Bogor tidak terfokus pada nilai kerugian negara, tetapi ada dugaan perbuatan melawan hukum pada pelaksanaan pembangunan RSUD yang harus di cermati.[] Red.

Artikulli paraprakSatbinmas Polres Melawi Beri Imbauan Langsung Terkait Peredaran Obat Sirup Anak
Artikulli tjetërAksi Brigadir Arif Tuai 1 Pujian Netizen

2 KOMENTAR

Komentar ditutup.