METRO, MELAWI — Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Melawi mengecek langsung lokasi lomba perahu hias dan dragon boat di Sungai Melawi dan Sungai Pinoh, Sabtu (30/4).
Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yusra mengatakan, pengecekan dilakukan untuk memastikan apakah situasi di Sungai Melawi dan Sungai Pinoh saat ini cukup mendukung untuk digelarnya perlombaan perahu hias dan dragon boat.
“Kondisi sungai sedang tidak surut, sehingga bisa digunakan untuk melakukan perlombaan seperti yang direncanakan”, kata Dadi usai meninjau lokasi.
BACA JUGA: AKBP Sigit Cek Langsung Pos Operasi Ketupat Kapuas 2022
Dadi berharap perlombaan itu dapat berjalan dengan lancar dan bisa menjadi agenda rutin tahunan karena memiliki potensi wisata.
“Harapannya panitia lomba nantinya dapat maksimal, sehingga hasilnya nanti juga baik”, ujarnya.
Dadi pun meminta warga Nanga Pinoh untuk dapat mendukung lomba perahu hias dan dragon boat itu. Hal itu, menurutnya lebih baik daripada melakukan perang kembang api di jembatan seperti tahun-tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Operasi Pekat Kapuas 2022, Polres Melawi Berhasil Mengungkap 120 Kasus
“Jangan lagi ada yang melakukan perang kembang api. Bahkan saya mendukung langkah tegas dari Polres apabila ada yang memulai perang kembang api tahun ini”, tandasnya.
Kapolres Melawi AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto, salah satu unsur Forkopimda Melawi yang juga turut meninjau lokasi lomba mengatakan, pihaknya siap untuk melakukan pengamanan pada saat lomba yang rencananya akan digelar pada hari pertama dan kedua lebaran.
“Kemarin juga telah dilakukan TWG untuk mematangkan rencana pengamanan. Untuk personel yang dikerahkan, sebanyak 100 orang yang nantinya didukung oleh TNI, Sat Pol PP dan Dishub,” terangnya.
BACA JUGA: Bagi-Bagi Takjil Ramadhan 1443 H, Kades Baru Imbau Warga Taati Aturan Pemerintah
Sejalan dengan sikap Bupati Melawi, Sigit juga mengatakan, akan menindak tegas apabila masih ada pihak-pihak yang melakukan perang kembang api dengan dalih itu tradisi.
“Ini sudah kami sosialisasikan sejak jauh hari dan sikap tegas ini juga didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat yang juga menyatakan kalau perang kembang api bukan tradisi warga Nanga Pinoh dalam merayakan Idul Fitri,” pungkasnya.
BACA juga: Desa Nanga Kayan Salurkan BLT DD Anggaran 2022 Kepada 124 KPM
Sumber: Humas