
MELAWI, metroindonesia.id – GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) Cabang Melawi menggelar seminar kepemudaan dengan tema “Peran Pemuda Dalam Membangun Desa Dalam Terwujudnya Perekonomian Dan Pemberantasan Kemiskinan Di Kabupaten Melawi” di Aula Hotel Rajawali pada Rabu, (23/04/2025) pukul 08.30 WIB.
Seminar Kepemudaan yang digelar oleh GMKI Melawi tersebut dihadiri oleh Dinas Pemberadayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Melawi, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Melawi, BEM STKIP Melawi, dan sejumlah organisasi serta Mahasiswa STKIP Melawi.
Ketua Cabang GMKI Kabupaten Melawi, Abet Nego menyampaikan bahwa pemuda memiliki peran penting dalam membangun perekonimian di desa. Hal ini mengingat bahwa pemuda merupakan generasi penerus bangsa dan potensi ekonomi lebih banyak di desa.
“Sistem ekonomi yang beroperasi di daerah pedesaan, seringkali didominasi oleh sektor pertanian dan peternakan, tetapi juga dapat mencakup berbagai aktivitas ekonomi lainnya,” ujar Ketua GMKI Melawi, Abet Nego.
Tak hanya itu, Abet juga mengatakan bahwa untuk kestabilan ekonomi perlu situasi Kambtibmas yang aman dan kondusif. Menurutnya, situasi yang aman dan kondusif akan mendorong investasi yang baik di suatu daerah.
“Pemuda, selain memiliki peran untuk mengerakkan ekonomi perdesaan juga berperan untuk menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif untuk membuat iklim investasi yang lebih baik, khususnya di Kabupaten Melawi,” ungkap senior GMKI ini.
Analis pemanfaatan IPTEK Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Melawi, Agustinus Rudi Hartono menjelaskan bahwa kemandirian ekonomi desa merupakan salah satu fondasi utama dalam pembangunan nasional berkelanjutan dengan lebih dari 74.000 desa di Indonesia.
“Potensi desa sebagai penggerak ekonomi tidak dapat diabaikan. Desa desa memiliki sumber daya alam,budaya,dan sosial yang dapat dioptimalkan untuk menimgkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebanyak 169 Desa di Kabupaten Melawi telah memiliki BUMDes yang diharapkan mampu mengolah potensi ekonomi di desa untuk kesejahteraan masyarakat des aitu sendiri,” jelas Rudi.
Lanjutnya, keberadaan BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan Kementerian Desa tersebut guna mendukung program Asta Cita Presiden Republik Indonesia dalam Membangun Desa dalam terwujudnya perekonomian dan pemberantasan kemiskinan khususnya di Kabupaten Melawi.
Eko Rusdiansyah, Dosen STKIP Kabupaten Melawi mengatakan generasi muda memiliki era yang mencerminkan dinamika kondisi hidup berbangsa pada jamannya. Sejarah mencatat bahwa perubahan yang terjadi pada suatu bangsa selalu dipelopori oleh pemuda.
“Pemuda sebagai kekuatan moral, dengan menumbuhkan aspek etik dan moralitas, memperkuat iman dan takwa, serta meningkatkan kesadaran hukum. Pemuda juga sebagai kontrol sosial, dengan memperkuat wawasan kebangsaan, meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban, serta meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik,” paparnya.
“Pemuda sebagai agen perubahan, dapat mengembangkan pendidikan politik, memanfaatkan sumber daya ekonomi, kepedulian masyarakat, meningkatkan ilmu pengetahuan, olahraga, seni, budaya, lingkungan, kewirausahaan, dan kepemimpinan,” tutupnya.