MELAWI, metroindonesia.id – Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Barat melakukan inspeksi mendadak terkait informasi kelangkaan dan mahalnya harga BBM (Bahan Bakar MInyak) jenis pertalite di Kecamatan Tanah Pinoh, Kabupaten Melawi pada, Selasa, (18/02/2025).
Kedatangan rombongan Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Barat disambut langsung oleh Camat Tanah Pinoh Budiman dan sejumlah warga yang hendak menyampaikan aspirasi dengan kedatangan Komisi IV tersebut.
Anggota Komisi IV, Ritaudin menyampaikan kedatangan rombongan untuk melihat pembangunan infrastruktur, jalan dan jembatan serta melakukan pengecekan kepada semua SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang berada di Kecamatan Sayan dan Tanah Pinoh.
“Kedatangan kami ke Kecamatan Tanah Pinoh ini melaksanakan kegiatan on the spot dimulai dari kecamatan Sayan meninjau SPBU yang ada di sepanjang jalan dan sekaligus peninjauan jalan. Kita bersyukur sudah ada SPBU di Kecamatan Sayan, namun tidak begitu aktif kita belum mengetahui apa kendalanya atau mungkin kurangnya pasokan BBM,” ujar Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalbar asal Politisi Partai PAN ini.
Ritaudin mengungkapkan rasa prihatin dengan kurangnya pasokan BBM di SPBU yang ada di Kecamatan Sayan dan Tanah Pinoh sehingga mengalami kelangkaan dan harga BBM jenis pertalite sempat mengalami kenaikan harga di tingkat pengecer.
“Kmai juga mendengar pengaduan dari masyarakat bahwa harga pertalite mencapai Rp. 20.000. Namun kondisi saat ini sudah normal mungkin disebabkan ada kesiapan dari pertamina. Akan tetapi pada umumnya ketersediaan BBM untuk kecamatan Sayan, Tanah Pinoh, dan Sokan masih kurang dan perlu adanya penambahan pasokan BBM,” jelasnya.
Ritaudin juga memastikan bahwa SPBU yang baru segera bisa dioperasikan pada awal Maret 2025 mendatang untuk menambah pasokan BBM. Ritaudin juga menyampaikan rasa prihatin terkait harga gas elpiji 3 kilo gram yang menembus Rp. 40.000 sampai dengan Rp. 50.000 pertabung.
“Kami akan meminta kepada pertamina untuk menambah pangkalan-pangakalan gas elpiji di Kecamatan Sayan, Tanah Pinoh, Sokan dan Tanah Pinoh Barat untuk mengatasi. Saya kepada masyarakat jangan khawatir, hal ini akan terus kita perjuangan untuk masyarakat,” ujarnya.
Kedatangan rombogan Komisi IV DRPR Provinsi Kalimantan Barat Ke Kabupaten Melawi juga turut dihadiri oleh pihak pertamina Kalimantan Barat.