- Nara sumber secara sengaja mencoba melakukan pembunuhan karakter terhadap tamu undangan.
Bogor | metroindonesia.id – Acara diskusi publik yang di selenggarakan oleh organisasi AIPBR di ruang serbaguna Sekda 1 diwarnai kericuhan yang dilanjutkan dengan aksi walk out oleh 2 orang tamu undangan.12/12/24.
Diskusi publik dengan mengusung tema “Pematangan Jurnalistik” awalnya berjalan baik baik saja, disela acara salah satu tamu kehormatan Rahmat Hidayat menghampiri panitia konsumsi untuk menghirup kopi sebagai penghilang rasa kantuk.
Namun panitia konsumsi menolak memberikan pelayanan dengan alasan harus mendapatkan ijin dari ketua, atas penolakan tersebut, Rahmat sebagai tamu kehormatan kecewa dan keluar ruangan untuk membeli kopi dari pedagang asongan.
Dihadapan rekan rekan peserta diskusi, Rahmat menyampaikan kekesalan kepada panitia konsumsi atas penolakan fasilitas kopi yang disediakan harus mendapatkan persetujuan ketua.
Informasi tersebut mendapat respon dari Buyung Koto, kemudian masuk ke dalam ruangan untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut, yang tidak lama kemudian keluar ruangan sambil berteriak, membentak Rahmat Hidayat.
Merasa dipermalukan didepan umum dan disaksikan rekan rekan jurnalis, Rahmat Hidayat terpancing emosi, dan hampir terjadi bentrokan fisik.
Akibat kejadian tersebut Rahmat menyatakan walk out keluar ruangan, dan mengembalikan atribut organisasi karena merasa telah dilecehkan profesinya.
Sementara pada acara diskusi publik tetap berjalan sebagai mana mestinya, pada sesi tanya jawab narasumber memberikan memberikan kesempatan pada peserta untuk tanya jawab.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh A. Rachman untuk berdiskusi terkait permohonan informasi publik yang di tujukan kepada Sekda dan Inspektorat belum memberikan tanggapanya.
Undang undang Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten Bogor yang belum terlaksana dengan baik dan berharap ada solusi yang didapat dari acara diskusi sesuai tema.
Namun salah seorang narasumber Putra Gara menangapi dengan menyerang pribadi peserta dengan pernyataan “A. Rachman adalah anggota saya waktu di Sekber Kota Depok, dan hal yang disampaikan adalah curhatan personal”.yang dinilai sudah keluar dari tema kegiatan.
Pernyataan Putra Gara di anggap A. Rachman sebagai penyerang pribadi untuk membunuh karakter jurnalis karena tidak pernah menjadi anggota Sekber yang dipimpin oleh Putra gara, dan penyampaian tentang solusi bagaimana UU KIP di kabupaten Bogor berjalan dengan baik itu bukan curhatan pribadi tapi untuk kebutuhan konsumsi PERS.
Atas pernyataan tersebut A. Rachman selaku pimpinan redaksi media metroindonesia.id menyatakan Walk Out dari ruang diskusi, dan berharap ketua panitia Rahmanto segera melakukan klarifikasi kebenaran pernyataan Putra Gara secara terbuka di beberapa media yang hadir pada ruang diskusi.
Dan berharap kepada ketua panitia pada kesempatan mendatang untuk berhati-hati dalam memilih narasumber yang benar-benar berkompeten, karena masih ada narasumber yang mengeluarkan kata kata tidak pantas “Go*lok” pada acara diskusi.