Beranda ORGANISASI BEM Vokasi UI 2023 Sosialisasikan Pentingnya Mangrove Bagi Daerah Pesisir Pantai

BEM Vokasi UI 2023 Sosialisasikan Pentingnya Mangrove Bagi Daerah Pesisir Pantai

37
0
13 / 100

Screenshot 20231012 125902

metroindonesia.id, — Badan Eksekutif Mahasiswa Vokasi Universitas Indonesia (BEM Vokasi UI) 2023 mensosialisasikan pentingnya mangrove kepada warga pesisir pantai Muara Bungin, Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/9).

Screenshot 20231012 125634

Ketua Departemen Sosial Masyarakat dan Lingkungan Hidup BEM Vokasi UI 2023, Alyssa, mengatakan pada sambutannya bahwa sosialisasi tersebut merupakan bagian dari rangkaian program Gerakan Tanam Bakau (GERTAKAU) Vokasi UI 2023 yang pada tahun ini mendapat dukungan penuh dari Green Welfare Indonesia.Ketua Departemen Sosial Masyarakat dan Lingkungan BEM Vokasi UI (paling kiri) dan segenap aktivis Green Welfare Indonesia.

Screenshot 20231012 125203Sosialisasi mangrove kepada warga disampaikan oleh D.K.S. Nugraha, seorang aktivis lingkungan sekaligus salah satu dosen pengajar di Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia. D.K.S. Nugraha memaparkan bahwa Gerakan Tanam Bakau ini merupakan salah satu upaya untuk memajukan ekonomi warga setempat.

 

Ia menyampaikan bahwa mangrove adalah faktor penting untuk kesejahteraan ekonomi daerah pesisir seperti desa Pantai Bakti. Penanaman dan pengelolaan mangrove yang baik akan membuat sumber daya laut seperti ikan dan kerang semakin banyak berdatangan. Akar mangrove juga memiliki kelenjar khusus yang bisa menyaring garam dari air laut, sehingga warga diharapkan bisa mendapat lebih banyak akses air bersih sebagai dampak dari pengelolaan mangrove ini.

Screenshot 20231012 124853Wargapun menyambut upaya ini dengan antusias. Pada sesi sosialisasi lalu, salah seorang warga setempat turut mengutarakan keresahannya terhadap oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan penambangan pasir pantai di desanya. Ia menganggap aksi oknum-oknum tersebut menghambat upaya pembangunan di desa Pantai Bakti. Salah seorang warga lainnya pun ikut menyampaikan keluhannya terhadap akses jalanan desa Pantai Bakti yang kurang memadai– yang diduga juga menghambat wisatawan untuk datang.

Screenshot 20231012 125810D.K.S. Nugraha memaparkan pentingnya mangrove untuk ekosistem pada warga desa Pantai Bakti.D.K.S Nugraha kemudian menegaskan bahwa mahasiswa, warga, pemerintah, NGO (organisasi nonpemerintah), dan media merupakan 5 pilar penting untuk mewujudkan pembangunan berbasis budaya dan kearifan lokal di desa Pantai Bakti tersebut. Maka dari itu, melalui gerakan ini,

Screenshot 20231012 125128ia berharap agar pemerintah setempat dapat melakukan sesuatu untuk membantu upaya pembangunan ini. Selain itu, media juga diharapkan dapat ikut berkontribusi dengan menyampaikan pesan dan keresahan ini kepada masyarakat luas, sehingga pemerintah maupun organisasi-organisasi non-pemerintah dapat turut membantu mewujudkan pembangunan di desa Pantai Bakti. Ketua pelaksana GERTAKAU,

Screenshot 20231012 125634Yafi Shafwan, menyatakan bahwa panitia Gerakan Tanam Bakau tahun ini juga mengangkat isu transisi energi.

Ia menuturkan bahwa program tersebut merupakan bentuk komitmen dan kontribusi BEM Vokasi UI 2023 dalam mitigasi dampak perubahan iklim. “Isu lain yang kami angkat pada Gerakan Tanam Bakau tahun ini adalah transisi iklim, maka dari itu, selain penanaman mangrove, kami juga berencana untuk memasang lampu jalanan yang berbasis pada energi surya.” ungkap Yafi melalui pernyataannya pada sesi sosialisasi GERTAKAU, Sabtu (30/9) .

Screenshot 20231012 125150Sementara itu, Wakil Ketua Pelaksana GERTAKAU, Naiko Puti mengungkapkan bahwa mereka memilih pantai di ujung utara Bekasi ini sebagai target Gerakan Tanam Bakau Vokasi UI 2023 karena permasalahan abrasi yang dialaminya selama beberapa tahun terakhir Oleh karena itu, BEM Vokasi UI 2023 berusaha untuk membantu menangani permasalahan abrasi, khususnya di desa Pantai Bakti, melalui program tersebut. Rangkaian lain yang akan dilaksanakan pada GERTAKAU adalah pembersihan pantai dari sampah. Wakil Kepala Desa Pantai Bakti, Otong, pun menyayangkan bahwa kebanyakan warga desanya masih sering membuang sampah di pantai.

Harapannya, dengan program ini, tingkat kesadaran masyarakat desa Pantai Bakti bisa meningkat untuk tidak membuang sampah di pantai dan turut bersama-sama menjaga kebersihannya.

“Kami sangat menghargai dukungan dari GERTAKAU Vokasi UI ini. Urgensi mangrove sebagai upaya pembangunan ekonomi desa ini serta cita-citanya menjadi desa wisata yang maju tentunya membutuhkan keterlibatan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk dari sektor pemerintah, swasta maupun masyarakat. Maka dari itu kami juga berharap semoga hubungan ini (masyarakat desa dan mahasiswa) tidak berhenti sampai di sini saja, melainkan berlanjut sampai desa Pantai Bakti betul-betul mendapat rekognisi dari pemerintah dan mewujudkan desa yang diimpikan bersama,” tuturnya.

Koordinator Kemahasiswaan Program Vokasi UI, Deki Surahmat, sebagai pembina dan pengawas program ini juga menyampaikan terima kasihnya kepada Green Welfare Indonesia sebagai organisasi non-pemerintah peduli lingkungan yang telah membantu terwujudnya GERTAKAU Vokasi UI 2023.

Dia yakin sinergi yang terjalin antara BEM Vokasi UI 2023 dan Green Welfare Indonesia dalam pelaksanaan GERTAKAU Vokasi UI 2023 ini dapat membantu gerakan tersebut dalam mencapai visinya untuk mewujudkan pembangunan di desa Pantai Bakti. (Ind)

Artikulli paraprakDana BOS TA 2022 SMAN 14 Medan
Artikulli tjetërBiro SDM Polda Kalbar Sosialisasikan Penerimaan Terpadu Anggota Polri Tahun Anggaran 2024