Karawang.{metroindonesia id} -Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan salah satu program bantuan sosial yang pemerintah jalankan untuk menjaga ketahanan pangan keluarga kurang mampu, dengan melalui program ini, pemerintah menyalurkan bantuan dalam bentuk saldo elektronik yang dapat masyarakat gunakan untuk membeli kebutuhan pangan pokok, agar bantuan tepat sasaran dan benar-benar membantu pemenuhan gizi keluarga penerima manfaat, namun di salah satu kantor desa yang berada di kabupaten Karawang ada dugaan penyelewengan terkait Bantuan Pangan Non Tunai ( Bpnt ) pasalnya dialihkan tanpa konfirmasi ( KPM ).

Seperti yang di katakan oleh salah seorang warga yang beralamat di desa Darawolong kecamatan purwasari kabupaten karawang Jawabarat, yang enggan di sebutkan namanya, saat di temui awak media ia mengatakan bahwa. “Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tersebut menolak bantuan, karena ia tidak mengetahui bahwa bansos itu turun soalnya tidak menerima surat undangan, tapi saat di tanya jika benar masyarakat menolak beras bantuan tersebut seharusnya beras ada di kantor desa, ia menjawab “Bantuan tersebut sudah dialihkan kepada orang lain.”Ujarnya sambil memperlihatkan photo data Bansos.
Minggu ( 28-12-2025 ).

“Ini datanya No Bast – 202511321529001 atas nama Onengsih warga Dusun Krajan RT.03.01 Desa Darawolong Kecamatan Purwasari yang dialihkan kepada data penyerahan SPTJM pengganti atas nama : Wiwi Widyaningsih, warga Dusun Krajan Desa Darawolong Kecamatan Purwasari.”Katanya. sambil menunjukan data tersebut .
Selain bantuan beras juga ada dugaan terjadi kecurangan dalam pembagian BLT yang belum lama ini cair dari dana desa, itu pun satu RT hanya satu KPM yang menerima, itu sangat jelas terlihat ada dugaan penyelewengan, satu orang menerima Rp. 1,800.000,”Ungkapnya.
Ia juga memastikan ada dugaan oknum perangkat desa yang bermain pada penyaluran bansos, tapi dalam pembagiannya benar sesuai nama namun, dibalik itu uangnya ada yang di bagi tiga bahkan dibagi dua dengan oknum pemdes,”jelasnya dengan nada kesal.
Sementara BLT kesra yang kemaren ini cair dalam pelaksanaanya secara Dor tudor kerumah masing-masing KPM, yang di laksanakan oleh TKSK, PSM dan kepala dusun, itu juga bisa ada dugaan penyelewengan, yang terjadi di desa Darawolong bukan hanya di bansos, tetapi masih banyak seperti dugaan kasus PTSL yang sampai saat ini masyarakat masih banyak yang belum menerima sertifikatnya, Padahal warga sudah memberikan sebagian uang administrasi bahkan mereka warga ada rencana mengadakan Demo ke kantor desa.”Tegasnya.
Dengan sakitnya kepala desa Darawolong hanya di jadikan boneka di kantor desa karena kepala desa hanya duduk saja disamping BPD untuk mendokumentasikan photo dan vidio saja,”Pungkasnya.
“Fadlan selaku kasi sosial desa darwolong menyebutkan, permasalahan itu sudah beres. Berawal penerima manfaat diluar negeri itu hanya pengalihan photo saja, karena satu KK masih ada suaminya cuman sakit.
Dirinya mengaku hanya monitoring pas pelaksanaan itu tugas PSM.”Kemarin PSM nya sudah ditegur,”Ucap Fadlan.
Lalu saat ditanya mengenai penyaluran BLT Kesra yang dilakukan Dor tidor. menurutnya itu sudah ada surat tugas dari Kemensos.
Dengan kejadian tersebut masyarakat berharap aparatur desa transparan dalam melakukan tugas apapun supaya tidak ada kecemburuan sosial di masyarakat.
Sampai berita ini di terbitkan kepala desa belum bisa di temui Karena terhalang komunikasi.
( Red ).