MELAWI, metroindonesia.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Menukung dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan debit air sungai di Desa Menukung Kota meningkat drastic dan menyebabkan banjir yang merendam sebagian besar rumah warga, pada Sabtu (19/10/2024). Polsek Menukung turun langsung melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir.
Hasil monitoring menunjukkan debit air sungai di Kecamatan Menukung mencapai 2 meter, menyebabkan pasar di Desa Menukung Kota lumpuh total. Beberapa sekolah juga terdampak banjir, sehingga proses belajar mengajar diliburkan untuk sementara.
Kapolsek Menukung, Iptu Terry Tanto Pratekno, menyampaikan bahwa debit air diperkirakan akan terus meningkat karena kondisi air di hulu Sungai Melawi masih tinggi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati. Tim kami juga siap membantu mengevakuasi barang-barang milik warga yang terdampak banjir,” ujar Iptu Terry.
Debit air terus meningkat, Polsek Menukung berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan banjir yang melanda Desa Menukung Kota yang beberapa hari terakhir ini telah merendam rumah-rumah warga.
Aksi Heroik Personel Polsek Menukung Ditengah Banjir
Dalam situai banjir di Desa Menukung Kota, terlihat aksi heroik personel Polsek Menukung yang sedang membantu mengevakuasi warga korban banjir dengan kondisi basah kuyup terus berjibaku membantu warga yang membutuhkan.
Aksi heroik yang dilakukan Bripka Hendri sebagai menuai pujian warga desa terdampak banjir yang dibantunya. Dengan dedikasi dan kepedulian yang tinggi Bripka Hendri terjun langsung ke lokasi banjir, membantu mengevakuasi barang-barang milik warga.
“Bripka Hendri sangat membantu kami. Ia membantu orang tua dan anak-anak serta membantu membawa barang-barang kami ke tempat yang aman. Kami sangat berterima kasih atas bantuannya,” ungkap salah satu warga yang terdampak banjir.
Bripka Hendri bahkan rela basah-basahan dan membantu anak-anak dan orang tua yang kesulitan berjalan di tengah banjir. Ia juga membantu mengangkut barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti makanan dan air bersih.
“Saya melihat warga yang kesulitan untuk menyelamatkan barang-barang mereka. Saya tidak bisa tinggal diam. Saya harus membantu mereka,” ujar Bripka Hendri