Jakarta, metroindonesia.id – Perusahaan logistik yang bergerak pada jasa antar barang PT. GLR tunda pelunasan dan biaya tambahan tiket kapal dan tol mengakibatkan telantarnya pengemudi pickup B 99XX EUB di Dumai, Riau
Didalam percakapan melalui chat WhatsApp “R” pengemudi pickup L 300 menyanggupi permintaan PT. GLR antar barang ke Dumai sejauh 1500 km dengan tarif Rp 6.500.000,- tidak menyatakan sudah termasuk biaya tol dan tiket kapal.
Didalam perjalanan PT. IEM meminta perjalanan melalui tol dan harus sampai pada hari Senin, 10 April 2023 kepada PT. GLR
Pihak PT. GLR saudara berinisial “EK” menghubungi pengemudi, melalui telp WhatsApp meminta untuk masuk tol dengan segala biaya ditanggung PT. GLR.
Tidak berselang lama salah satu Karyawan PT.IEM yang berada di Dumai menghubungi pengemudi supaya sampai pada hari Minggu, 9 April 2023 melalui tol Pekan Baru – Dumai dengan tarif Rp 118.000.
Total biaya tambahan tiket kapal Rp 425.250, tol Palembang Rp 339.000 dan Tol Pekan Baru – Dumai Rp 118.000 serta kekurangan pembayaran Rp 2.500.000.tidak dibayarkan oleh PT. GLR setelah selesai bongkar muatan.
Pada 10 April 2023, setelah telantar 2 hari di Dunai, pihak PT. GLR baru mentransfer sisa pembayaran Rp 2.500.000. tanpa adanya biaya pengganti TOl dan Kapal.
Pada saat di konfirmasi pihak PT.IEM melalui nomor kontak +62 817-9154-xxx terkait perjanjian dengan PT GLR atas tanggungan biaya penyebrangan dan biaya tol belum memberikan jawaban.
Sampai berita ini dipublikasikan, PT. GLR belum memberikan ganti biaya tambahan penyebrangan kapal, tol dan kompesasi keterlambatan pembayaran selama 2 hari yang mengakibatkan pengemudi terlantar tidak memiliki solar yang keseluruhan mencapai Rp 942.250 + kompesasi 2 hari penelantaran Rp 1.000.000.
Dari informasi yang didapat, saat ini pengemudi “R” singgah di Payakumbuh mencari tambahan biaya pulang ke Jakarta.