Beranda PARLEMEN Catat Nilai Ekspor Sawit Hingga US$ 30,32 Miliar, Yessy Minta BPDPKS Tingkatkan...

Catat Nilai Ekspor Sawit Hingga US$ 30,32 Miliar, Yessy Minta BPDPKS Tingkatkan Sosialisasi Ke Petani Kelapa Sawit

137
2
86 / 100
Metro, Jakarta – Catat nilai ekspor sawit hingga US$ 30,32 miliar. Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Yessy Melania mendorong Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk lebih gencar melakukan promosi dan sosialisasi program ke masyarakat. Hal tersebut agar masyarakat petani kelapa sawit bisa merasakan program BPDPKS.

“Kampanye, branding dan edukasi bisa digalakkan lagi agar program yang baik bisa maksimal dan dirasakan petani kelapa sawit,” ujar Yessy saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR dengan Dirut BPDPKS, Eddy Abdurrachman dan jajaran di kompleks parleman Senayan, Jakarta, Senin (17/1).

Yessy Melania mendorong BPDPKS agar memberikan alokasi yang baik terhadap dukungan pengembangan SDM dan sarana prasarana perkebunan kelapa sawit.

“Saya menerima aspirasi dari Kepala Dinas Perkebunan Kalbar bahwa jalan-jalan akses ke perkebunan sawit rusak karena angkutan buah segar. Terlebih karena adanya bencana banjir, tentu akses jalan ini perlu mendapat perhatian dan support dari dana BPDPKS untuk perbaikan jalan”. Ungkap Legislator Partai NasDem Dapil Kalbar II ini.

“BPDPKS hanya ‘badan seperti bank’ yang membayarkan dan tidak punya kebijakan untuk mengatur anggaran. Semua di bawah Komite Pengarah”. Imbuhnya.

Untuk itu, Yessy meminta kepada Dirut BPDPKS dan Pimpinan Komisi IV DPR mewakili Fraksi Partai NasDem agar melakukan rapat bersama dengan Komite Pengarah BPDPKS. Hal itu perlu dilakukan agar kebijakan dan keberpihakan anggaran BPDPKS ke depan lebih mengutamakan kepentingan pekebun dan masyarakat.

Yessy mengingatkan agar segera dilakukan pertemuan dengan Komite Pengarah untuk mengurai persoalan di tubuh BPDPKS, sehingga dana yang tersedia bisa segera diakses dan dimanfaatkan pekebun atau petani sawit dengan kualitas ekspor.

Terkait alokasi anggaran Rp. 3,6 triliun untuk insentif selisih harga minyak goreng dalam kemasan sederhana (minyak untuk masyarakat), Yessy meminta kejelasan, rincian, dan detail rencana implementasinya.

“Karena dana yang besar itu harus benar-benar dirasakan masyarakat serta meringankan kehidupan masyarakat”. Tegasnya.

Dirut BPDPKS, Eddy Abdurrachman menjelaskan, penyaluran dana BPDPKS melalui berbagai program. Diantaranya realisasi program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat) sejak 2016-2021 adalah 242.537 ha dengan dana tersalur Rp. 6,59 triliun mencakup 105.684 orang pekebun. Sedangkan target Presiden tahun 2022 sebesar 500.000 ha.

“Kinerja penghimpunan dana BPDPKS 2015-2021 berada pada rentang Rp. 6,9 hingga Rp. 71,6 triliun dengan volume ekspor kepala sawit 18,49 sampai 40,77 juta ton dengan mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 7,7 sampai dengan US$ 30,32 miliar”. Jelasnya.[]**

Artikulli paraprakDalam Mengantisipasi Bencana Alam Tahun 2022 Polres Sintang Gelar Apel Lintas Sektoral
Artikulli tjetër‘Cembokur’ Bertopeng Politis di Isu Investasi

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini