MELAWI-KALBAR, Metroindonesia.id – Kabupaten Melawi resmi menjadi tuan rumah pada kegiatan Pesparawi ke-10 se Kalimantan Barat yang akan di helat pada tanggal 26 Juni hingga 1 Juli 2023 mendatang.
Pembukaan kegiatan Pesparawi ke-10 yang akan diikuti 13 Kabupaten/Kota dan Kabupten Melawi sebagai tuan rumah akan digelar di Stadion Raden Temenggung Setia Pahlawan dan akan dibuka langsung oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji pada Senin, (26/6) mendatang.
Ketua Panitia Pesparawi ke- 10 Drs, Kluisen yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Melawi saat jumpa pers mengatakan bahwa, kesiapan panitia penyelenggara sudah mencapai 80 %. Mulai dari Mulai dari akomodasi peserta, kegiatan lomba dan stand-stand pameran masing-masing Kabupaten.
“Diperkirakan jumlah peserta sebanyak 2000 orang dari 13 kabupaten belum dari melawi sebagai tuan rumah. Semua komponen kita libatkan untuk mensukseskan kegiatan ini,” kata Kluisen, Senin (19/6) saat jumpa pers di Aming Coffee Nanga Pinoh.
Kluisen menyebutkan bahwa, ada 12 kategori lomba yang akan dilaksanakan dalam kegiatan tersebut yaitu, Musik Gerejawi Nusantara, Musik Pop Gerejawi, Paduan Suara Anak, Paduan Suara Pria, Paduan Suara Wanita, Paduan Suara Dewasa Campuran, Paduan Suara Remaja, Solo Anak Usia 7-9 tahun, Solo Anak Usia 10-13 tahun, Solo Remaja Putri, Solo Remaja Putra dan Vocal Group.
“Semua fasilitas sudah kami siapkan untuk semua kontingen dari 13 Kabupaten/Kota. Kami juga Sudha berkoordinasi terkait keamanan kepada pihak terkait agar kegiatan ini berjalan lancar, aman dan tertib,” ujar Kluisen.
Lebih lanjut dikatakan bahwa, pada tanggal 24 Juni 2023 panitia siap menyambut kedatangan kontingen dari Kabupaten/Kota. Ia juga mengatakan sebelum acara pembukaan akan diadakan karnaval pada siang hari.
“Pesparawi ini mengusung tema “Biarlah Segala Yang Bernafas Memuji Tuhan”. Tema ini merupakan undangan kepada setiap mahkluk hidup untuk memuji Tuhan,” ungkapnya.
Terakhir, Kluisen juga mengatakan bahwa, event ini adalah suatu pesta rohani yang dapat membangun kebersamaan di tengah keberagaman budaya dan perbedaan karakter masyarakat masing-masing daerah yang mewakili daerahnya dalam pesta paduan suara Gerejawi.