Deliserdang.metroindonesia.id
Pekerjaan proyek pembangunan saluran drainase di desa payah gambar Kecamatan Batang kuis, Kabupaten deliserdang mulai disoroti warga.
Pasalnya, pekerjaan proyek yang sudah berjalan sekitar 2 bulan tersebut tanpa ada pengawasan dari dinas terlihat hasil pekerjaan uang asal jadi di lokasi pekerjaan.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, dan sekaligus menjadi sorotan warga juga awak media, bahwa proyek yang dibangun menggunakan anggaran Pemerintah itu di duga proyek mark-up, sebab pekerjaan tersebut terlihat tebal diatas kerucut kebawah diketahui, besar anggaran tersebut sebesar Rp 1,028,847,000,- yang dikerjakan oleh CV ASEAN grup dengan no kontrak 000,3.2/24.34.2, sampai berita ini diterbitkan siapa petugas dari dinas terkait yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan sama sekali siapa namanya tidak diketahui.
Masih di lokasi saat Awak media mewawancarai para pekerja di lokasi pengerjaan proyek drainase tersebut, ” Bahwa pengerjaan drainase ini, sudah berjalan 2 bulan, dan untuk pekerjaan kami hanya di perintahkan ,
Lanjut saat awak media menanyakan proyek dari dinas mana dan siapa penyuplai material dari mulai Pasir, semen dan batu, salah seorang pekerja menjawab bahwa proyek drainase dari dinas PUPR deliserdang dan semua bahan material di lokasi pekerjaan ini kami tidak tau bang siapa yang suplai karena kami hanya sebatas pekerja ucap para pekerja.
Saat awak media konfirmasi kepada kadis PUPR Janso sipahutar
melalui WhatsApp kadis mengatakan akan mengecek pekerjaan terlebih dahulu dan mengucapkan terimakasih atas infonya
Dari keterangan warga dan pekerja terlihat jelas pengerjaan proyek drainase, itu sudah melanggar aturan dan memark – up yang tidak sesuai bestek sebab pekerjaan tersebut bergelombang dan terlalu tipis dikawatirkan akan mudah jebol ujar warga kepada wartawan.
Untuk itu diminta kepada inspektorat dan instansi terkait yang ada dikabupaten Deli Serdang supaya menurunkan timnya untuk memeriksa hasil pekerjaan pembuatan drainase yang dilaksanakan didesa paya gambar kecamatan Batang kuis (Gunawan)