MELAWI-KALBAR, Metroindonesia.id – Ketua DPC LSM LAKI (Lembaga Anti Korupsi Indonesia) Kabupaten Melawi Rafinus Kanoh mempertanyakan kegiatan pemeliharaan jalan Nasional di Kabupaten Melawi.
Menurutnya, kegiatan tersebut tidak transparan dan pengerjaannya pun tidak sesuai dengan standar aspal jalan Nasional.
“Setiap kegiatan pemerintah mestinya ada papan informasi kegiatan mulai dari nomor kontrak, pagu dana dan standar peralatannya,” ungkap Rafinus, Kamis (13/4).
Rafinus juga tidak menyangkal bahwa, beberapa titik ruas jalan nasional di Kabupaten Melawi perlu diperbaiki untuk kepentingan masyarakat umum.
“Sekarang zamannya transparansi, semua kegiatan pembangunan masyarakat juga perlu mengetahuinya,” pungkas Ketua DPC LSM LAKI ini.
“Kan aneh kalo pihak pelaksana tidak tahu menahu soal pagu dana dengan proyek yang dikerjakan,” imbuhnya.
Menurut, salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa, pengerjaan pemeliharaan jalan tersebut hanya menggunakan stump atau alat pelindas aspal bermesin robin.
“Saat pengerjaan hanya pake alat pelindas dengan penggerak mesin robin. Kesannya kayak bergurau sedangkan yang dikerjakan adalah jalan Nasional yang dilalui oleh kendaraan dengan muatan 8 ton ke atas,” ujarnya.
Sebelumnya, CV Kawan Sejati selaku pihak pelaksana kegiatan saat diwawancarai mengaku tidak tahu menahu berapa anggaran pekerjaan pemeliharaan jalan tersebut.
“Saya tidak bisa menjawab. Soalnya ini kegiatan APBN. Tapi yang akan kami kerjakan dari simpang tahlut sampai jembatan Sidomulyo,” dalih Rosidi, Rabu (12/4).
“Setahu saya kalo kegiatan swakelola tidak ada papan informasi. Tapi kayaknya menyatu, tapi tidak tahu dimana menyatunya,” pungkasnya.
Metroindonesia.id mencoba melakukan konfirmasi mengenai pagu dana dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional XX Pontianak.
Agung Rahman selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban.