Viral dan beredar di sosial media, insiden antara karyawan SPBU yang terletak di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Parit Rantang, Kota Payakumbuh, sejak dua hari belakangan ini.
Unggahan dan postingan video seorang konsumen bernama akun @Putera Singgalang, yang diduga merasa tidak puas atas pelayanan operator SPBU Parit Rantang itu tersebar di group Facebook dan Whatsapps.
Dalam unggahan di salah satu video postingan akun @Putera Singgalang berdurasi 21 detik itu, terlihat seorang karyawan SPBU wanita terlibat adu mulut dengan seorang pria yang diduga merupakan konsumen yang membawa kendaraan roda dua. Dalam insiden itu terlontar kata kata si konsumen jika SPBU telah melakukan tindakan diskriminasi terhadap para konsumen yang datang mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU tersebut.
Tidak hanya sekedar mengunggah video, tapi akun bernama @Putera Singgalang itu juga memberikan kata kata Caption sebagai berikut; “Kepada pemilik spbu parit rantang payakumbuh…kenapa kami pemilik sepeda motor gak bisa isi pertalite,sedang kan mobil bisa isi pertalite ditempat kalian.jika memang gak bisa kami isi bensin disana tolong beri pemberitahuan,biar kami pun gak dirugikan,sebab kami menuju ke spbu kalian pun dengan minyak.dan saya siap membeli minyak pertalite kalian dengan harga lebih tinggi dari mobil….”
Usut punya usut dari informasi yang berhasil dirangkum di lapangan, inisden itu berawal dari kedatangan seorang konsumen ke SPBU yang berlokasi di Parit Rantang itu, yang berniat mengisi BBM jenis Pertalite. Namun saat dirinya antri di barisan pengisian Pertalite dibelakang kendaraan roda empat, ia dilarang untuk mengisi pertalite di lokasi oleh karyawan SPBU dengan alasan itu lokasi pengisian mobil. Namun masih menurut sumber, sipengendara motor yang ikut antri di belakang roda empat lantaran tidak ada melihat aktifitas pengisian BBM jenis pertalite untuk roda dua di lokasi, sehingga terjadilah insiden keributan tersebut, tutur sumber.
Akan tetapi dampak dari beredarnya unggahan video serta caption terkait insiden di SPBU Parit Rantang Kota Payakumbuh di sosial media tersebut mendapat tanggapan dan respon dari para netizen lainnya. Banyak netizen mengungkap rekam jejak terkait SPBU setempat yang diduga banyak meninggalkan kesan yang kurang baik bagi para konsumen. Dimulai soal pelayanan karyawan yang tidak ramah dan adanya dugaan lebih mengutamakan pengisian BBM bersubsidi itu kepada para penjual ketengan yang datang membawa sejumlah jerigen atau datang dengan membawa kendaraan yang dimodifikasi memiliki penampungan BBM yang besar di dalam kendaraan tersebut.
Sementara itu, salah satu sumber dari pihak SPBU Parit Rantang yang berhasil ditemui dan mewanti wanti agar namanya tidak dituliskan, Sabtu (11/3) siang, membantah terkait adanya kecurangan yang terjadi di lokasi SPBU tempat dirinya bekerja. Terkait soal adanya unggahan Video insiden yang terjadi pada dua hari belakangan dia tidak membantah kejadian tersebut. Namun tutur sumber SPBU ini lagi kejadian itu lantaran hanya soal salah paham dan mis komunikasi saja, ujarnya.
Sumber menuturkan jika mesin pompa pengisian BBM jenis Pertalite untuk roda dua dalam kondisi rusak. Sementara yang aktif hanyalah pompa pengisian pertalite untuk roda empat yang memakai sistem barcode, ungkapnya menjelaskan
[…] tersebut terpantau langsung oleh metroindonesia.id saat hendak mengisi BBM di SPBU tersebut pada Kamis, (30/5) […]
Komentar ditutup.