Metro, Melawi | Angka stunting di Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi mencapai 29.64 persen. Hal tersebut disampaikan Kepala Puskesmas Nanga Pinoh, dr. Ilza Nanta Satia diruang kerjanya, Kamis .(6/1).
Dikatakan dr Nata, tumbuh-kembang anak tidak hanya dilihat dari berat badan, tetapi juga dari tinggi badan anak. Tinggi badan anak merupakan faktor yang menandai anak mengalami stunting juga sebagai tanda apakah nutrisi anak sudah terpenuhi atau belum.
- Lalu, apa itu stunting dan apa penyebabnya?
Mengutip dari Buletin Stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya.
Ringkasnya, stunting adalah suatu kondisi gangguan pertumbuhan yang dialami anak sehingga usia anak tidak sesuai dengan tinggi badan. Penyebab utama karena kurangnya nutrisi pada anak.
Kepala Puskesmas Nanga Pinoh, dr. Ilza Nanta Satia mengungkapkan, bahwa angka stunting pada anak Balita di Kecamatan Nanga Pinoh sebanyak 459 (29.64%) yang tersebar di 17 Desa.
“Data ini berdasarkan data yang telah kita input pada aplikasi sigiziterpadu.kemkes.go.id yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI”. Kata dr. Nata saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (6/1).
“Aplikasi yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI merupakan standar kesehatan nasional untuk melihat pertumbuhan anak”. Imbuh dokter yang akrab di sapa bang Nata ini.
Dijelaskan Nata, banyak faktor yang mempengaruhi dari angka tersebut, salah satunya adalah kurang rutinnya orang tua membawa anak ke posyandu di desa.
“Misalnya, bulan lalu si ibu membawa anaknya ke posyandu dengan pertumbuhan kurang dari 80 cm. Sehingga ketika dimasukkan dalam aplikasi sigiziterpadu (Eppbgm) tercatat sebagai anak stunting. Bulan berikutnya tidak membawa anaknya sehingga data itu tetap tercatat dalam aplikasi, artinya tidak update”. Jelasnya.
dr. Nata juga berharap dalam mengatasi masalah stunting perlu kerjasama semua stakeholder, mulai dari tingkat Desa hingga Kecamatan agar angka stunting di Nanga Pinoh dapat menurun.
“Perlu kerjasama kita bersama untuk menangani angka stunting, terutama orang tua agar rutin membawa anak ke Posyandu agar bisa terupdate data pertumbuhan anak-anaknya”. Harapnya.
dr. Nata juga menghimbau kepada orang tua agar selalu memperhatikan asupan nutrisi anak-anaknya dengan makanan yang sehat dan bergizi.
“Penyelesaian masalah stunting tidak hanya sekedar masalah di hilirnya saja. tapi di faktor pencetus terjadinya stunting, seperti pernikahan diusia muda dan gizi ibu pada saat hamil hingga melahirkan juga perlu diperhatikan”.[]Ade Shalahudin.
[…] bersama dengan temannya singgah di warung milik Basil di Dusun Pangkal Parit, Desa Riam Sejawak Kecamatan Ketungau […]
[…] ini juga di dukung oleh Puskesmas Kecamatan Bogor Selatan. Selain penimbangan ada juga pemberian makanan tambahan gizi bagi anak-anak […]
Please let me know if you’re looking for a article writer for your weblog.
You have some really great articles and I feel I would be a good asset.
If you ever want to take some of the load off, I’d really like to write some
articles for your blog in exchange for a link back to mine.
Please blast me an e-mail if interested. Regards!
metroindonesia.id@gmail.com
buy cialis online usa Intracellular coenzymes as natural biomarkers for metabolic activities and mitochondrial anomalies