PONTIANAK, metroindonesia.id – Sebagai upaya mensukseskan program pemerintah pusat lewat asta cita Presiden Republik Indonesia untuk mencapai swasembada pangan. LP3B (Lembaga Pengawasan Pupuk Pestisida dan Benih) Provinsi Kalimantan Barat menggelar FGD (Focus Group Discussion) di hotel Ibis Pontianak, Jalan Ahmad Yani Pada Kamis, (13/02/2025) Pagi.
FGD digelar untuk mengatur pupuk subsidi, yang dilakukan oleh distributor, pengecer serta kelompok tani agar program swasembada pangan dapat berjalan sukses. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh kepala dinas tanaman dan holtikultura provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum mewakili Gubernur Kalbar.
Dalam sambutannya Florentinus Anum menyatakan pertanian merupakan sektor penting dalam pertumbuhan daerah. Oleh karena itu perlu dukungan maksimal salah satunya melalui pupuk agar hasil pertanian semangkin membaik.

“Meski target pertanian kita optimis akan tumbuh baik, namun kita berharap kesejahteraan petani juga membaik dari hasil pertanian yang baik,” ungkap Florentinus Anum.
Ia berharap agar upaya diskusi bersama ini dapat mendorong percepatan peningkatan hasil pertanian sebab Kalbar memiliki potensi yang sangat baik, untuk sektor pertanian, sebab pangan merupakan ujung tombak kemajuan daerah, dengan pangan yang baik akan menghasilkan pembangunan yang baik serta pendidikan dan kesehatan yang baik pula.
“Tidak hanya itu kelangkaan pupuk subsidi dan sulitnya petani mendapatkan pupuk subsidi ini bisa teratasi melalui FGD,” harapnya.
Ketua Panitia Sutrisno mengatakan kegiatan ini digelar agar pendistribusian pupuk subsidi tepat sasaran dan tepat waktu. Sehingga petani dapat bekerja dengan maksimal dan ketersediaan pupuk untuk meningkatkan hasil pertanian juga perlu diperhatikan dan dibuat pemetaanya.
“Melalui FGD ini kita kumpulkan kelompok tani, produsen pupuk, distributor pupuk, dan kios pengecer agar dapat memetakan pendistribusian pupuk bisa tepat waktu, tepat sasaran dan tepat manfaat,” ungkap Sutrisno.
Ditempat yang sama ketua DPW Petani merdeka Indonesia Kalbar M. Saupi menyebut, petani sangat membutuhkan pupuk untuk hasil yang maksimal. Namun sekarang banyak pupuk palsu yang beredar sehingga merusak pertanian para petani.
M. Saupi meminta agar tidak hanya pupuk subsidi yang diberikan kepada petani tapi juga pupuk non subsidi sehingga hasil pertanian bisa semakin baik dan meningkat serta harganya yang terjangkau.
“Marak beredar pupuk palsu yang menyebabkan petani merugi. Oleh sebab itu kami para petani berharap tidak hanya pupuk subsidi tapi juga pupuk non subsidi dapat diberikan dengan harga terjangkau,” jelas M. Saupi.
Usai pemaparan yang dilakukan dalam FGD, digelar pula deklarasi untuk mendukung Asta cita Presiden Republik Indonesia untuk mencapai swasembada pangan oleh seluruh peserta yang hadir.
Berikut isi deklarasi mendukung dan mensukseskan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia swasembada pangan di Indonesia khususnya Kalimantan Barat;
“Kami Selaku Produsen, Distributor pengecer dan gabungan kelompok tani Kalimantan Barat siap mendukung dan mensukseskan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia untuk mencapai swasembada pangan di Indonesia khususnya Kalimantan Barat,”
Demikian isi deklarasi seluruh peserta yang hadir yang dibacakan secara bersama-sama.**