Padangsidimpuan – Metroindonesia.id. – II Kader PMII Padangsidimpuan – Tapanuli Selatan menyayangkan Pengurus Cabang PMII Padangsidimpuan – Tapanuli Selatan Periode 2022 – 2023 yang diketuai sahabat Henni Marito Siregar yang sudah kehabisan SK-nya 1 Tahun 5 bulan yang lalu, namun Kepengurusan Henni Marito Siregar masih saja memaksakan untuk melaksanakan Konfrensi PMII Cabang Padangsidimpuan – Tapanuli Selatan ke XXXIV pada hari Minggu 22 Desember 2024 Di Aula MAN 2 Kota Padangsidimpuan.
Kader PMII Padangsidimpuan – Tapanuli Selatan menilai Konfrensi PMII ke XXXIV yang dilaksanakan oleh Henni Marito Siregar dengan kepengurusan PMII periode 2022 – 2023 lainnya dinilai telah menyalahi Konstitusi PMII, Kecederaan Administrasi dan dinilai Ilegal Tanpa Dihadiri PKC Sumut, IKA PMII dan Mabincab dan hal ini bukan lagi aib bagi pengurus PMII cabang Padangsidimpuan – Tapanuli Selatan Khitmad/Periode 2022-2023 yang diketuai sahabat Henni Marito Siregar.
Hal ini disampaikan Khoirul Anwar Siregar Selaku Ketua Komisariat UIN Syahada kepada awak media di Sihitang Kampus UIN Kota Padangsidimpuan. “Menindak lanjut hal tersebut kita sudah melihat pada acara Konfrensi PMII ke XXXIV yang dilaksanakan pada Hari Minggu 22/12/2024 Di Aula MAN 2 Kota Padangsidimpuan, dalam acara tersebut baik dari IKA PMII, Mabincab dan PKC tidak ada yang mau menghadiri Konfrensi tersebut karena semua sudah tau akan cacat administrasi yang dilakukan oleh Henni Marito Siregar dan kawan – kawan selaku kepengurusan PMII Cabang Padangsidimpuan – Tapanuli Selatan Khitmad/Periode 2022-2023.” Kata Khoirul Anwar Siregar.
Selanjutnya Khoirul Anwar Siregar menyampaikan. “Meminta PB PMII dan PKC PMII melakukan klarifikasi langsung terhadap Senior IKA PMII dan Mabincab PMII, sudah sejauh mana dan tindakan apa saja yang sudah dilakukan oleh Sahabat Henni Marito Siregar dengan kepengurusan PMII periode 2022 – 2023 lainnya, karena sudah sama – sama kami lihat (Kader PMII Padangsidimpuan – Tapanuli Selatan), secara terang-terangan Henni Marito Siregar Dan Kawan-Kawan lainnya tidak menghargai arahan dari senior dan melakukan pencederaan administrasi, kami tidak tau apakah PMII ini hanya sebatas kepentingan Personal tanda mengedepankan asas kepentingan bersama, kami mengharapkan dan sangat memohon kepada PB PMII dan PKC PMII untuk mengambil alih agar memutus rantai Konflik PMII Padangsidimpuan – Tapanuli Selatan.” Tutup Khoirul Anwar Siregar.